Archive for November 2016
Strabismus atau mata juling adalah efek pengelihatan dimana kedua mata tidak tertuju pada satu objek yang menjadi pusat perhatian. Pada Strabismus, satu mata biasa terfokus pada satu objek, sedangkan mata yang lain bergulir ke luar, ke atas, atau ke bawah.
Strabismus dapat menetap atau hilang timbul. Mata yang tampak juling dapat terlihat lurus dan yang terlihat lurus dapat terlihat juling. Juling juga dapat mengenai pria dan wanita.
Orang dewasa yang mengalami juling sering mengeluh penglihatan ganda / double karena otaknya sudah terlatih untuk menerima bayangan dari kedua mata dan tidak dapat menerima bayangan dari mata yang bergulir atau menyimpang.
Jenis Strabismus yang Sering Ditemui :
1. Esotropia Kongenital (Juling kedalam).
Mata dengan juling kedalam, terjadi saat bayi usia kurang dari 6 bulan. Bayi seperti ini tidak dapat menggunakan kedua matanya secara bersama-sama. pada kebanyakan kasus, diperlukan pembedahan dini untuk dapat meluruskan matanya.
2. Esotropia Akomodatif.
Merupakan juling yang sering ditemui pada anak-anak usia 2 tahun atau lebih. Pada juling seperti ini, bila anak memfokuskan matanya untuk melihat jelas, maka mata akan tampak juling kedalam. Esotropia Akomodatif dapat terjadi saat melihat objek dari jarah jauh saja, atau bila melihat objek dengan jarak yang paling dekat saja. Bila dengan kacamata juling masih menetap, maka diperlukan tindakan pembedahan.
3. Eksotropia.
Mata Dengan Juling ke luar, merupakan bentuk lain juling yang sering ditemukan. Eksotropia sering terjadi saat pengelihatan anak berfokus pada objek yang jauh. Eksotropia dapat hanya muncul sewaktu-waktu, terutama bila anak dalam keadaan lelah, sakit ataupun sedang melamun. Orang tua harus sering memperhatikan anaknya bermata juling keluar saat berada dibawah sinar matahari terik.
Mata Juling
Lebih dari 65% peningkatan rabun jauh (Miopia) terjadi di Amerika sejak tahun 1970. Menghabiskan lebih banyak waktu diluar ruangan , ternyata dapat mencegah atau meminimalkan rabun jauh pada anak.
Penelitian di Taiwan (2009-2010) , 333 murid sekolah dasar (SD) diprogram untuk menghabiskan lebih banyak aktivitas diluar. sebuah sekolah yang dekat dengan sekolah tersebut dijadikan sebagai kelopok kontrol. Anak-anak di sekolah pertama, menghabiskan total 80 menit/ hari diluar ruangan. Murid di kedua sekolah mendapat pemeriksaan mata saat studi dimulai dan setahun kemudian. Hasilnya, murid yang mengalami rabun jauh di sekolah pertama, lebih sedikit ketimbang di sekolah kedua (kelompok kontrol).
Penelitian di Denmark (2005) melibatkan 235 anak usia sekolah. Merka dibagi dalam 7 kelompok. Tiap kelompok memiliki interval musiman yang berbeda, karena durasi cahaya matahari di siang hari berbeda pada tiap musim; akes terhadap cahaya matahari pun berbeda di tiap kelompok.
Panjang mata aksial (Jarak mata bagian depan ke belakang dan pengelihatan) diuji pada tiap anak saat penelitian dimulai dan diakhir interval musim. Perpanjangan aksial menunjukkan perburukan miopia. Pada anak yang mendapat akses pada cahaya paling sedikit, rata-rata pertumbuhan mata 0,19 mm. Pada anak dengan akses cahaya terbanyak, rata-rata pertumbuhan hanya 0,12 mm.
Meskipun rabun jauh pada anak bisa diperbaiki, rabun meningkatkan resiko kebutaan saat dewasa. Biarkan anak main diluar, ketimbang main game atau tablet.
( Sumber : Majalah OTC ,Edisi 28)
AKTIVITAS OUTDOOR SEHATKAN MATA
1. Jangan memasukkan benda apapun kedalam gip, misalnya saat gatal memasukkan kayu untuk menggaruk. Tindakan tersebut dapat menimbulkan infeksi.
2. Gatal pada kulit yang terpasang gip dapat dikurangi dengan meniupkan udara dingin menggunakan hair dryer ke dalam gip. Jangan meniupkan udara panas, karena dapat merusak kulit.
3. Jika gatal sangat mengganggu dan tidak teratasi dengan tindakan biasa, dokter akan memberikan obat.
4. Bagi pasien yang menggunakan gip dari bahan alam,jangan biarkan gip terkena air dan basah, jika basah, kulit di daerah tersebut juga akan basah. Segera berkonsultasi ke dokter jika gip basah, karena dapat menyebabkan kulit lecet dan infeksi.
5. Penggunaan gip dari bahan sintetis biasanya terlihat kotor. untuk mengatasinya, bersihkan dengan sedikit air sabun,dan segera dikeringkan dengan handuk
6. Jangan sekali-kali membenturkan gip dengan benda keras, karena dapat mengakibatkan patah atau gip menjadi basah.
7. Jika anda menyandarkan gip pada benda lain, usahakan agar bagian bawah gip dilapisi kain atau benda lain untuk menghindari kerusakan pada benda tersebut akibat bergesekan dengan gip.
8. Jangan memotong atau memecahkan bagian gip, karena hal itu dapat merusak seluruh fungsi gip,. Jika merasa kurang nyaman dengan bentuk gip, segera konsultasi dengan dokter, untuk dilakukan penyesuaian.
Segera Hubungi Dokter Jika Terdapat Gejala berikut :
1. Gip terasa sangat ketat sehingga menyebabkan sakit dan kesemutan, dan terjadi pembengkakan pada anggot gerak yang terpasang gip.
2. Gip terasa longgar, retak atau pecah. Jika terjadi hal tersebut, gip harus segera diganti agar fungsinya untuk menghindari gerakan pada tulang yang patah tetap berjalan.
3. Terasa lembab berlebihan pada gip ( untuk gip yang terbuat dari kapur) , sehingga terasa memakai gip seperti memakai pakaian basah.
HAL YANG PERLU DIINGAT DALAM PERAWATAN GIP
TIPS PERAWATAN GIPS
Pengobatan patah tulang (faktur) dapat dilakukan dengan operasi maupun non operasi (konservatif). tindakan non-operasi dilakukan dengan pemasangan gip. tujuannya adalah agar posisi tulang yang patah dapat kembali ke posisi semula dan tidak bergerak. tindakan tersebut diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan, mengurangi rasa nyeri, dan posisi tulang saat sembuh mendekati normal.
Ada dua bahan Gip, yaitu alam dan sintetis. Gip dari alam terbuat dari kapur, sedangkan gip sintestis terbuat dari fiberglass. Gip yang terbuat dari bahan-bahan alam mulai terasa keras dalam waktu 10-15 menit, dan benar-benar mencapai kekuatan maksimal setelah 48 jam. Gip yang terbuat dari bahan sintetis mencapai kekuatan maksimal yang lebih cepat, sekitar 20 menit.
Gip terbuat dari bahan alam proses pengeringannya akan terasa panas, hal itu terjadi karena ada reaksi kimia antara air dan senyawa kalsium sulfat yang terdapat dalam gip. saat gip mengering, rasa panas akan hilang dengan sendirinya.
Ada hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penggunaan gip :
A. Sebelum gip mengering :
1) Jangan membebani gip dengan kekuatan penuh, misalnya digunakan untuk berjalan atau pekerjaann lain.
2) Jangan menutup atau membungkus gip dengan kain ataupun bahan lain, biarkan gip terbuka.
3) Ketika di tempat tidur, tinggikan posisi anggota badan yang dipasang gip untuk menghentikan pembengkakan.
B. Sesudah gip mengering :
1) Jangan sampai gip basah, saat mandi atau buang air, usahakan menutup gip dengan plastik atau bahan kedap air lainnya.
2) Tinggikan gip dengan menggunakan satu atau dua bantal saat anda sedang tidur, dengan letak anggota gerak lebih tinggi dari jantung. Gunanya agar aliran darah balik kembali ke jantung tidak terhambat, sehingga mencegah terjadinya bengkak.
3) Sering-seringlah mungkin menggerakkan jari atau bagian yang terpasang gip secara keseluruhan,dengan demikian aliran darah lancar dan mencegah bengkak.
4) Gerakan secara berkala juga diperlukan untuk mencegah terjadinya kaku persendian. Misalnya jika gip terpasang mulai dari kaki hingga paha, usahakan menggerakkan jari kaki atau sendi panggul.
(Sumber: Majalah Dokter Kita Edisi 7 Tahun II - Juli 2007)
Gip terbuat dari bahan alam proses pengeringannya akan terasa panas, hal itu terjadi karena ada reaksi kimia antara air dan senyawa kalsium sulfat yang terdapat dalam gip. saat gip mengering, rasa panas akan hilang dengan sendirinya.
Ada hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penggunaan gip :
A. Sebelum gip mengering :
1) Jangan membebani gip dengan kekuatan penuh, misalnya digunakan untuk berjalan atau pekerjaann lain.
2) Jangan menutup atau membungkus gip dengan kain ataupun bahan lain, biarkan gip terbuka.
3) Ketika di tempat tidur, tinggikan posisi anggota badan yang dipasang gip untuk menghentikan pembengkakan.
B. Sesudah gip mengering :
1) Jangan sampai gip basah, saat mandi atau buang air, usahakan menutup gip dengan plastik atau bahan kedap air lainnya.
2) Tinggikan gip dengan menggunakan satu atau dua bantal saat anda sedang tidur, dengan letak anggota gerak lebih tinggi dari jantung. Gunanya agar aliran darah balik kembali ke jantung tidak terhambat, sehingga mencegah terjadinya bengkak.
3) Sering-seringlah mungkin menggerakkan jari atau bagian yang terpasang gip secara keseluruhan,dengan demikian aliran darah lancar dan mencegah bengkak.
4) Gerakan secara berkala juga diperlukan untuk mencegah terjadinya kaku persendian. Misalnya jika gip terpasang mulai dari kaki hingga paha, usahakan menggerakkan jari kaki atau sendi panggul.
(Sumber: Majalah Dokter Kita Edisi 7 Tahun II - Juli 2007)