Posted by : Unknown Sabtu, 10 Desember 2016






Penyakit Malaria masih menjadi ancaman bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebanyak 107.785.000 orang atau 49,6 % penduduk Indonesia di 310 kabupaten/kota rawan tertular Malaria karena tinggal didaerah yang beresiko.



Di Indonesia terdapat 310 kabupaten dan kota yang merupakan daerah endemik Malaria, dengan penularan tertinggi di Papua, Irian Jaya Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, serta kawasan lain yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan. Setiap 30 detik seorang anak meninggal dunia akibat malaria.



Pengobatan Malaria


Pengobatan standar Malaria adalah klorokuin. Jika penggunaan klorokuin mengalami resitensi, maka obat pengganti adalah kombinasi sulfadoksin dan pirimethamin. obat kombinasi baru, yaitu artemikinin juga terlah dimanfaatkan dan tersedia disemua kabupaten endermis malaria.




Di Indonesia,  tanaman yang telah digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit malaria adalah tanaman Cempedak (Artocarpus champeden Spreng) . Pada penelitian pendahuluan telah diketahui jika senyawa sikloheterofilin dari kulit batang cempedak  mempunyai aktibitas yang cukup potensial sebagai antimalaria. Penelitian tersebut dilanjutkan oleh Arief Gunawan Darmanto, peserta program pasca sarjana ilmu farmasi Universitas Airlangga, Surabaya.




Ariel menguji hambatan perkembangan stadium, parasit Plasmodium falciparum  akibat pemberian isolat sikloheterofilin dari kulit batang cempedak secara in vintro. Senyawa Khalkon yang juga merupakan senyawa flavonoid minor, bedasarkan beberapa penelitian diketahui aktif sebagai antimalaria dengan cara menghambat proses hidrolisis globin melalui mekanisme penghambatan enzim sistein protease parasit malaria.



 Hambatan hidrolisis globin menyebabkan akumulasi  globin didalam vakuola makanan parasit malaria. Menurut Arief, bedasarkan kesamaan kandungan metabolit sekunder, maka senyawa sikloheterofilin diduda mempunyai target penghambatan yang sama.



Arief melakukan pengujian hambatan perkembangan stadium dan akumulasi globin parasit terhadap Plasmodium falciparum strain 3D7 yang telah disinkonisasi. Pengujian dimulai pada stadium cincin. Sebagai bahan uji adalah isolat sikloheterofilin yang dilarutkan dalam dimetilsulfoksida (DMSO) .




Pengujian terhadap hambatan perkembangan stadium parasit dilakukan dengan mengamati sediaan hapusan darah tipis dibawah mikroskop pada 0,6, 12, 24 dan 48 jam setelah parasit malaria diinkubasi dengan bahan uji dan kontrol. Dari pengamatan, Arief menyimpulkan  isolat sikloheterofilin menunda perkembangan parasit  Plasmodium falciparum dari stadium cincin menjadi staduim trofozoit menyebabkan stadium skizon tumbuh dengan morfologi yang abnormal.



Pengujian terhadap akumulasi globin parasit dilakukan dengan mengamati morfologi vakuola makanan parasit malaria. Pengamatan morfologi vakuola makanan parasit dilakukan pada sediaan hapusan darah tipis dibawah mikroskop setelah diinkubasi selama 24 jam. 




Dari pengamatan morfologi, disimpulkan isolat  sikloheterofilin tidak menyebabkan akumulasi globin dengan parameter tidak terjdinya pembengkakan pada vakuola makanan parasit yang abnormal. Pembengkakan yang abormal pada vakuola makanan parasit malaria merupakan parameter toksitas yang spesifik terhadap penghabatan enzim sistein ptotease yang berkorelasi dengan penghambatan proses hidrolisis globin.






Penelitian terhadap kulit batang cempedak itu memperpanjang daftar tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Meski begitu, jalan kulit cempedak masih panjang, apalagi penelitian yang dilakukan baru pada tahap in vintro




(Sumber : Majalah Dokter Kita, Edisi Juli 2007)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © RANDOM POST - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -