Posted by : Unknown Senin, 12 Desember 2016
















Jambu Biji atau Psidium guajava sebagai ramuan untuk kesehatan ternyata tidak hanya terkenal di Indonesia. Para dukun dari suku Indian dan Amazon kabarnya lazim menggunakan buah ini untuk mengobati pasiennya. Di Peru,  buah ini telah dibudidayakan sejak ribuan tahun yang lalu dan dipercaya sebagai pengobatan berbagai penyakit. Hingga saat ini pun pamor jambu biji masih terkenal di Brazil, Ghana, Haiti, Meksiko, dan daerah Amerika latin lainnya.





Apa sebenarnya kandungan buah yang dikenal dengan guava ini?
Jambu biji kaya akan tannin, fenol, triterpen, flavonoid, karotenoid, serat, dan terutama berbagai vitamin. Kandungan vitamin C dalam jambu biji sangat tinggi, yaitu 80 mg vitamin C per 100 gram buahnya. Jumlah ini tiga kali lipat dibandingkan buah jeruk, bahkan sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan buah pepaya. Berkat kandungan vitamin C yang tinggi ini, kekebalan tubuh akan meningkat dan proses penyembuhan luka pun berlangsung cepat. Tak heran bila buah ini sangat baik untuk mempertahankan daya tahan dan kebugaran tubuh,



Tidak Hanya Buahnya



 Tidak terbatas pada buahnya, daun dan batang jambu biji pun dipercaya bermanfaat bagi kesehatan. Tahun 2004 lalu, Universitas Airlangga dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya mengadakan penelitian preklinis terhadap ekstrak daun jambu biji untuk pengobatan penyskit demsm berdarah. Hasilnya, ekstrak daun jambu terbukti efektif digunakan dalam penyembuhan pasien anak yang menderita demam berdarah.





Penelitian yang dipimpin oleh Prof Dr Soegeng Soegijanto, SpA(K) terhadap 44 pasien demam berdarah anak menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji dalam bentuk sirup dapat mempercepat pencapaian jumblah trombosit lebih dari 100.000/ uL. Tidak hanya meningkatkan jumlah trombosit pada penderia demam berdarah, ekstrak daun jambu juga diduga membantu menghambat pertumbuhan virus dengue, penyebab demam berdarah.





Dari penelitian preklinis tahun 2003 yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) bekerja sama dengan Unair, dikatakan bahwa senyawa tanin dan quersetin dalam ekstrak daun jambu biji dapat menghambat aktivitas enzim reverse transkriptase yang berarti menghambat pertumbuhan virus berinti RNA, termasuk virus dengue.





Penelitian klinis mengenai jambu biji untuk pengobatan demam berdarah memang perlu dilakukan lebih lanjut. Oleh karena itu penggunaan buah maupun daun jambu biji ini sebaiknya hanya diberikan sebagai terapi tambahan. Tetapi dasar demam berdarah berupa penggantian cairan harus tetap dilakukan.





(Sumber : Dokter Kita , Edisi 06 - Juli 2006 )


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © RANDOM POST - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -